rss

Monday 30 May 2011

Warga Ultimatum Kepolisian

JAYAPURA [PAPOS]- Situasi keamanan di kawasan Abepura berangsur pulih pasca-bentrok antar warga pendatang dengan warga asal Pegunungan. Namun, sebagian warga pendatang, yakni Makassar Sulawesi Selatan, masih berjaga-jaga untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Pantauan VIVAnews.com, Senin 30 Mei 2011, aktivitas perdagangan di sepanjang Jalan Kali Acai, Abepura, mulai berdenyut. Sabtu malam lalu, jalan ini sempat jadi sasaran lemparan batu dari warga asal pegunungan Papua.

Bentrok ini berawal dari kecelakaan lalulintas dengan korban Ortisan (22), seorang mahasiswa asal Pegunungan Bintang di Jalan Kali Acai. Ortisan yang mengendarai sepeda motor diserempet pengemudi motor dari arah berlawanan. Sejumlah tukang ojek yang melihat korban langsung bergegas menolong. Sementara pengendara motor yang menyerempet korban langsung kabur.

Namun, Ortisan malah marah dan memukul seorang tukang ojek yang berusaha membantu dirinya, perlakuan kasar tersebut memicu kemarahan dan pelaku menikamkan pisau ke punggung korban.

Usai menikam Ortisan, pelaku penikaman melarikan diri. Informasi penikaman terhadap Ortisan didengar oleh rekan – rekannya yang tinggal bersama di Asrama Mahasiswa Pegunungan Bintang. Mereka lantas mendatangi lokasi kejadian, mencari pelaku penikaman. Sejumlah pertokoan pun menjadi sasaran lemparan batu dari para mahasiswa yang marah.

Bentrokan tak terelakkan lagi dan tiga mahasiswa luka. Bentrokan baru bisa diredam setelah aparat kepolisian turun ke lokasi kejadian. Korban luka adalah Yulianus Urapdana (27), Elisa Mimin (21), dan Alpen Amirka (23).

Wakapolresta Jayapura, Kompol Raydian Kokrosono mengatakan, warga asal pegunungan meminta agar polisi segera menangkap pelaku yang telah menikam Ortisan. Kepolisian sendiri mengaku sudah mengantongi identitas pelaku.

“Warga memang memberi ultimatum hingga hari Selasa besok. Pelaku penikaman harus bisa ditangkap." Dia meminta warga tidak melakukan serangan lagi dan mempercayakan proses penyelesaian pada hukum.

Korban di Rawat

Kecelakaan lalulintas [Lakalantas] yang terjadi di jalan baru, Pasar Lama Abepura, Sabtu [28/5] sekitar pukul 17.30 Wit berujung terjadinya kekerasan antara warga pasar lama Abepura dan masyarakat Pegunungan Bintang.

Tak ayal empat korban dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah [RSUD] Abepura untuk mendapatkan perawatan intensip. Ke empat korban diantaranya, Yesman Dean [22] warga BTN atas Tanah hitam, Alven Amirka [24] warga Asrama Pegunungan Bintang jalan Buper, Elisa Mimin [22] warga Kota Raja Dalam dan Yulianus Uropdana [22] warga Perumnas II Waena.

Kapolsek Abepura, Kompol Arie Sandy Z. Sirait SIK,M.Si melalui Kanit Reskrim, Iptu L. Simanjuntak, SH menjelaskan, kejadian berawal ketika terjadi laka lantas antara korban Alven Amirka dengan orang tak dikenal di jalan baru Pasar Lama Abepura. Lantas kemudian, warga disekitar itu hendak menolong korban, namun korban tidak terima, akhirnya terjadi perkelahian dengan beberapa orang di tempat kejadian perkara [TKP].

Kemudian, salah satu dari orang tak dikenal tersebut membacok bagian punggung korban hingga mengeluarkan darah. Nah, disaat bersamaan teman korban datang, Yesman Dean bersama istrinya naik sepeda motor hendak menuju pasar Youtefa. Setelah tiba di TKP, Yesman berhenti dan berusaha melerainya, tetapi justru Yesman terkena lemparan batu mengenai kepala bagian belakangnya hingga luka berdarah, akhirnya kedua korban dilarikan ke rumah sakit Abepura.

Setelah kejadian beberapa saat kemudian sekitar pukul 18.30 Wit, masa datang dari asrama Pegunungan Bintang serta dari beberapa asrama lainnya ke jalan baru pasar lama dengan maksud mencari pelaku pengeroyokan korban sambil berjalan kaki, mereka melakukan pelemparan terhadap kios-kios sepanjang pasar lama dengan mengunakan kayu dan batu. Untung saja anggota Polsek Abepura kota bersama Kapolsek Abepura Kota, Kompol. A. Sirait dan Kanit Reskrim Iptu. L.Simanjuntak sigap mencoba menghadang massa yang datang, tapi massa terus maju. Kuatir massa bertemu dengan masyarakat jalan baru Pasar Lama yang sudah siap dengan alat tajam untuk mempertahankan diri maka, anggota mengeluarkan tembakan peringatan ke udara beberapa kali. Upaya ini tidak sia-sia, aparat berhasil mengendalikan situasi.

Setelah situasi dapat dikendalikan, kemudian ditemukan lagi dua korban yang dianiaya orang tak dikenal dengan alat tajam atas nama, Elisa Mimin. Korban dibacok pada bagian kepala belakang kepala dengan mengunakan alat tajam hingga mengeluarkan darah. Sedngkan Yulianus Uropdana mengalami luka bacok pada bagian siku tangan kirinya hingga mengeluarkan darah.

Jatuhnya korban ini tidak terima masyarakat Pegunungan Bintang, membuat ratusan masyarakat mendatangi Polsekta Abepura, Minggu [29/5] sekitar pukul 16.00 Wit, kemarin, dengan maksud minta kepada pihak aparat kepolisian Polsekta Abepura agar segera mengungkap pelaku pengeroyokan terhadap empat korban tersebut.

Kehadiran masa ini diterima dengan baik oleh Kapolsekta Abepura, Kompol. A. Sirait. Dihadapan massa Sirait mengatakan untuk mengetahui siapa pelaku atas kejadian itu, pihak Kepolisian Polsekta Abepura dibac-up Polresta Jayapura kini tengah melakukan penyelidikan guna mengetahui siapa pelakunya.‘’Kasus ini sudah ditangani oleh Polres Kota Jayapura. Kasus ini akan diusut sampai tuntas hingga pelakunya tertangkap,’’ tegasnya.

Usai massa mendengar penjelasan dari Kapolsek Abepura, massa meninggalkan Polsek Abepura dan pulang kerumah masing-masing dengan aman dan tertib.

Dari pantauan Papua Pos akibat kejadian tersebut, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, mulai dari pasar lama, Abepura, jalan Kali Acai, Kamp Kei sampai lampu merah, mendapat pengamanan dari aparat kepolisian.[cr-63/vvn]

Written by Cr-63/Wn/Papos
Tuesday, 31 May 2011 00:00

Posted via email from Papua Merdeka Podcast

0 comments:


Post a Comment

My Headlines

Papua - Indonesia Headline Animator

 
free counters

Blog Papua - Indonesia Headline Animator

About Me

My photo
Jayapura, Papua, Indonesia
Papua, West Papua, Free West Papua

Followers